PM Palestina Tanggapan Agenda Israel untuk Akhiri Perang
Israel berencana mengakhiri perang di Jalanan Gaza dengan menyusun otoritas transisi yang menyuruh kawasan hal yang demikian. Namun hal ini ditentang oleh Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh.
Shtayyeh mengatakan otoritas Palestina tak akan kembali menyuruh Gaza Judi Bola Parlay setelah konflik Israel-Hamas tanpa perjanjian komprehensif yang mencakup Tepi Barat (West Bank) sebagai negara Palestina.
Perdana menteri sejak 2019 itu juga menekankan tak akan berprofesi sama tanpa kembali ke pelaksanaan perdamaian sejati yang menjadikan dua negara berdaulat.
“Untuk meminta Otoritas Palestina pergi ke Gaza dan mengerjakan urusan Gaza tanpa solusi politik untuk Tepi Barat, seolah-olah Otoritas Palestina akan menaiki F-16 atau tank Israel?” kata Shtayyeh, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (30/10/2023).
“Saya tak menerimanya. Presiden kami [Mahmoud Abbas] tak menerimanya. Tidak satu pun dari kami akan menerimanya.”
“Saya pikir yang kita butuhkan merupakan visi yang komprehensif dan tentram. Tepi Barat membutuhkan solusi, dan kemudian menghubungkan Gaza dengan kawasan hal yang demikian dalam kerangka solusi dua negara,” tambahnya.
Agenda Israel sendiri disebut-ucap mempunyai kemungkinan melibatkan negara-negara Arab, yang mengarah pada pemulihan Otoritas Palestina (PA) yang digulingkan dari Gaza dalam kudeta Hamas pada 2007 silam.
Pemerintahan Benjamin Netanyahu sebelumnya sempat berkukuh bahwa mereka tak berniat untuk kembali ke pemerintahan segera di Gaza, seperti yang mereka lakukan sebelum tahun 2005.
Shtayyeh beranggapan bahwa rencana Israel untuk mengerjakan kawasan hal yang demikian menggantikan Hamas memberikan kelompok sosial internasional pengaruh yang langka untuk kembali ke solusi dua negara yang telah diungkap secara sistematis oleh Netanyahu selama masa jabatannya.